Kontroversi Pemberhentian Siswa dan Dugaan Dana BOS Bermasalah di SMA Negeri 9 Bulukumba

  • Beritabaru.com.Bulukumba – Lima siswa SMA Negeri 9 Bulukumba mendadak diberhentikan tanpa peringatan tertulis, membuat publik dan orang tua siswa mempertanyakan kebijakan yang dianggap terburu-buru ini. Langkah sekolah ini mendapat sorotan tajam dari LSM Triganusantara (Trinusa) Indonesia, yang mengirimkan tim investigasi untuk mengusut kasus ini serta dugaan penyalahgunaan Dana BOS.

Wakil Ketua DPC LSM Triganusantara Indonesia, Tino, bersama Sekretaris DPC Sinjai, melakukan investigasi langsung di SMA Negeri 9 Bulukumba terkait dugaan pemberhentian siswa dari kelas 10, 11, dan 12. “Ini bukan sekadar masalah sekolah, tapi tentang masa depan anak-anak kita. Tidak boleh ada lagi Anak Tidak Sekolah (ATS), sesuai dengan kebijakan pemerintah,” ujar Tino, menuntut agar Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan segera turun tangan dan atensi kepala sekolah.

Tino mengungkapkan kekecewaannya terhadap pihak sekolah yang dianggap tidak bijak dalam mengambil keputusan. “Seharusnya ada solusi, bukan keputusan sepihak. Kami akan membawa ini ke ranah hukum jika kelima siswa gagal mendapatkan tempat di sekolah lain,” tegasnya.

Sekretaris Triganusantara Indonesia Sinjai, Lukman, menambahkan bahwa pemberhentian ini bukan satu-satunya masalah di SMA Negeri 9 Bulukumba. Ia juga menemukan indikasi kuat adanya penyalahgunaan Dana BOS, yang menurut laporan siswa, tidak dimanfaatkan sepenuhnya untuk fasilitas belajar.

“Ruangan kelas terasa panas dan pengap karena tidak ada AC, sehingga mengganggu konsentrasi belajar. Ini memprihatinkan, padahal dana operasional sudah disalurkan,” ujarnya.

Menurut Lukman, ada juga dana komite dan pembangunan yang belum jelas penggunaannya, bahkan proyek-proyek pembangunan yang terdaftar di data sekolah namun diduga fiktif. “LSM Trinusa akan terus mengawasi kasus ini dan berkoordinasi dengan KPK, BPK, dan TIPIKOR Polda, karena ada dugaan kuat bahwa anggaran ini disalahgunakan,” tegasnya.

Saat dimintai konfirmasi, Kepala Sekolah SMA Negeri 9 Bulukumba, Sahabuddin, S.Pd, M.Pd, menjelaskan bahwa kelima siswa tersebut masih dalam pengawasan guru bimbingan konseling dan dewan guru. “Kami berharap siswa-siswa ini dapat melanjutkan pendidikan mereka di tempat yang sesuai, agar tidak ada yang putus sekolah,” ujar Sahabuddin.

Kasus ini mengundang perhatian publik dan menjadi perbincangan hangat di Bulukumba. Dengan dugaan penyelewengan dana dan pemberhentian siswa secara sepihak, LSM Trinusa berjanji akan terus mengawal perkembangan kasus ini hingga tuntas.

Pewarta:Tim Redaksi

Pos terkait