Beritabaru.com.Bulukumba – Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Bulukumba kembali mengguncang Kejaksaan Negeri (Kejari) Bulukumba dengan aksi jilid 2 yang digelar pada Kamis (5/12/2024). Puluhan mahasiswa turun ke jalan, menuntut transparansi dan keadilan dalam penanganan dugaan pungutan liar (pungli) serta korupsi terkait proyek Dana Alokasi Khusus (DAK) di Dinas Pendidikan Kabupaten Bulukumba.
Aksi ini mencerminkan keresahan masyarakat terhadap lambannya proses hukum. Dalam orasinya, salah satu aktivis IMM dengan lantang menyatakan, “Kejaksaan adalah simbol keadilan, tapi mengapa kasus seperti ini seolah didiamkan? Jika hukum tumpul ke atas, kepercayaan rakyat akan hancur!”
Di tengah aksi yang memanas, Kepala Seksi Intelijen Kejari Bulukumba, Yusran, menemui demonstran untuk berdialog. “Kami memahami keresahan teman-teman. Kejaksaan berkomitmen menangani kasus ini secara profesional dan sesuai prosedur hukum. Namun, kami memohon kesabaran karena proses hukum membutuhkan waktu,” ujar Yusran di tengah sorakan massa.
Sayangnya, pernyataan tersebut tidak meredakan kekecewaan para mahasiswa. Salah satu peserta aksi menegaskan, “Kami tidak akan mundur sebelum keadilan benar-benar ditegakkan. Jangan hanya janji, buktikan dengan tindakan!”
Aksi ini menegaskan sikap IMM Bulukumba yang tidak akan tinggal diam dalam mengawal kasus dugaan korupsi DAK. Mereka mendesak Kejari Bulukumba segera mengambil langkah konkret untuk menuntaskan kasus ini, bukan sekadar memberikan retorika.
Kini, sorotan tertuju pada Kejari Bulukumba. Apakah mereka akan menjawab tuntutan ini dengan langkah nyata, ataukah kasus ini kembali tenggelam dalam keraguan? Masyarakat menanti pembuktian komitmen penegakan hukum yang sebenar-benarnya.