Beritabaru.com.Maros – Sejumlah pemuda dan mahasiswa yang berasal dari daerah dan organisasi yang berbeda-beda mengatasnamakan dirinya sebagai aliansi kerakyatan sulsel memberi peringatan kepada polres maros polda sulsel. Senin 30/12/24
Diketahui organisasi yang tergabung dalam aliansi tersebut yakni KOMRAD, FMR dan SRS menyoroti aktivitas pertambangan di wilayah kabupaten maros Sulawesi selatan
Pada bulan sebelumnya mereka melakukan unjuk rasa di depan markas polres maros pada tanggal 19 November 2024 yang di pimpin oleh sdr yayat
Kata yayat dari perwakilan komrad sekaligus jenderal lapangan saat itu pihaknya menyodorkan 10 ( sepuluh ) nama penambang yang diduga menjalankan aktivitas pertambangan ilegal
“Kami secara bersama-sama telah menyodorkan nama sekaligus wilayah aktivitas pertambangan saat kami unjuk rasa kemarin”. Pungkasnya
Dilanjutkan yayat, terbukti 1 (satu) nama dari beberapa yang kami sodorkan itu di tetapkan sebagai tersangka oleh polres maros dan mungkin sudah di limpahkan berkasnya di kejaksaan maros
Dilain hal, Rian selaku perwakilan dari FMR menyampaikan bahwa mereka tidak melakukan unras jilid dua (dua) di bulan desember karena pertimbangan tertentu
“Benar, kami tidak sempat demo di bulan ini bukan berarti tidak serius. Tetapi, kami memperoleh informasi bahwa pertambangan di maros sementara merayap / berhenti sementara dan kondisinya juga musim hujan”. Ucap rian
Begitupun dari pihak SRS yakni sdr. Wawan Copel menuturkan bahwa aktivitas pertambangan di maros ini berpotensi kuat merusak kondisi alam ataupun lingkungan
“Kalau tambang itu beraktivitas melakukan pengerukan tanpa mematuhi ketentuan yang berlaku, maka mereka sebenarnya tidak peduli dengan kondisi alam serta mengabaikan keselamatan masyarakat sekitar”. tutur wawan
Mereka menyampaikan pula bahwa dia tahun 2025 akan kembali melakukan unjuk rasa di depan markas polres maros
Kata yayat selaku jenderal lapangan, pihaknya memastikan akan komitmen menyuarakan isu pertambangan maros
“Kami akan akan kembali demo di polres maros bila kami mengetahui diantara nama penambang yang kami sodorkan kembali beraktivitas di tahun 2025.” Tegas yayat
Lanjutnya, ini peringatan keras terhadap polres maros maupun polda sulsel dan peringatan ini juga bersifat mendorong penegak hukum untuk serius menyikapi pertambangan yang diduga nakal di maros
Lebihnya juga mereka meminta agar polres maros mengambil langkah tegas untuk mengevaluasi jajaran polsek setempat di wilayah pertambangan
“Kami minta polres maros evaluasi polsek yang berada di wilayah aktivitas pertambangan kalau perlu copot kapolsek serta kanit reskrimnya dan mutasi ke wilayah terpencil.” Tutup yayat.**