KALI DI DESA KUSUBIBI YANG BIASA DI GUNAKAN MASYARAKAT SETEMPAT TIDAK TERDAMPAK PENCEMARAN DARI AKTIFITAS TAMBANG EMAS

Beritabaru.com.HAL-SEL :  – Desa Kusubibi, kecamatan Bacan Barat kabupaten Halmahera Selatan, provinsi Maluku Utara yang terletak di kaki pegunungan, memiliki potensi alam yang sangat kaya, salah satunya adalah keberadaan sungai atau kali yang mengalir dengan jernih dan menyegarkan. Masyarakat di desa ini sangat bergantung pada kali tersebut untuk berbagai kebutuhan, seperti sumber air bersih, pertanian, bahkan sebagai tempat rekreasi alami. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, dengan maraknya aktivitas tambang emas diwilayah sekitar, muncul kekhawatiran besar tentang potensi dampak negatif yang dapat terjadi pada kualitas air sungai. kali di Desa Kusubibi tetap terjaga kebersihannya dan tidak terdampak oleh aktivitas tambang emas yang berlangsung di sekitar wilayah tersebut.

 

Desa Kusubibi memang memiliki kedekatan geografis dengan beberapa lokasi pertambangan emas, namun kali yang mengalir di desa ini tetap menjadi sumber air yang sangat berharga bagi warganya. Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi mengapa kali di desa ini tidak terdampak pencemaran dari aktivitas tambang emas. Salah satunya adalah kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah desa dan masyarakat setempat untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan meminimalkan dampak negatif dari aktivitas pertambangan.

Penting untuk dicatat bahwa tidak semua tambang emas di daerah tersebut beroperasi dengan cara yang sama. Desa Kusubibi masih dilakukan dengan cara tradisional atau kecil-kecilan,Tambang emas yang lebih besar dan modern memang kerap mencemari sungai dengan limbah berbahaya, tetapi tambang emas tradisional di desa ini tidak menyebabkan kerusakan serius pada kualitas air. Selain itu, sebagian besar pertambangan ini dilakukan di wilayah yang lebih jauh dari kali yang ada di desa, sehingga tidak ada aliran langsung limbah tambang yang mengalir menuju sungai.

Satu hal lagi yang membedakan Desa Kusubibi dari desa-desa lain yang terpengaruh pencemaran adalah peran aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan kali. Masyarakat setempat sadar akan pentingnya kali sebagai sumber kehidupan, dan telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah terjadinya pencemaran. Mereka secara bersama-sama mengadakan kegiatan bersih-bersih sungai dan melibatkan generasi muda dalam kegiatan pemeliharaan ekosistem sungai. Selain itu, pemerintah desa juga memberikan edukasi kepada warga tentang pentingnya menjaga kualitas air dan menghindari pembuangan limbah sembarangan ke dalam sungai.

Keberadaan sungai yang tetap terjaga ini juga didukung oleh keberadaan hutan yang masih lebat di sekitar Desa Kusubibi. Hutan-hutan tersebut berfungsi sebagai penyaring alami yang membantu menjaga kualitas air di kali. Vegetasi yang ada di hutan akan menyerap air hujan dan mengalirkannya perlahan ke sungai, sehingga mengurangi erosi tanah dan menjaga agar tidak terjadi sedimentasi yang berlebihan. Keberadaan hutan ini juga mencegah tercemarnya air sungai oleh bahan kimia atau limbah dari aktivitas pertambangan yang ada di sekitarnya.

Selain itu, para petani yang tinggal di Desa Kusubibi menggunakan metode pertanian yang ramah lingkungan dan tidak bergantung pada bahan kimia berbahaya, yang sering kali menjadi penyebab pencemaran air di daerah lain. Mereka lebih mengandalkan cara-cara alami untuk menjaga kesuburan tanah dan menghindari penggunaan pestisida kimia. Metode pertanian organik ini turut berperan dalam menjaga kualitas air kali, karena tidak ada bahan kimia berbahaya yang tercuci ke dalam sungai.

 

Pewarta: Kaperwil

 

Pos terkait