SEJUMLAH DESA DI HALSEL TERENDAM BANJIR, WASPADAI CUACA BURUK, WARGA DI MINTA BERHATI – HATI

Beritabaru.com.HALSEL – Banjir yang melanda Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara, pada dini hari mengakibatkan beberapa desa terendam air, bahkan beberapa daerah juga dilaporkan mengalami longsor. Peristiwa ini disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir, yang mengakibatkan sungai-sungai meluap dan tidak mampu menampung volume air yang datang. Desa-desa yang terendam banjir di antaranya adalah Desa Amasing Kali, Desa Rawabadak, Desa Busua, Desa Yoyok, dan Desa Tabalema.

Banjir ini bukan menyebabkan kerugian materiil saja, tetapi juga mengancam keselamatan warga yang tinggal di daerah-daerah yang rawan terkena dampak banjir dan longsor. Hujan yang terus menerus mengguyur wilayah tersebut memperburuk kondisi. 22/3/2025

Desa Amasing Kali, yang terletak di kawasan dataran rendah, menjadi salah satu wilayah yang paling parah terendam banjir. Rumah-rumah warga dan ladang yang biasanya subur kini terendam air setinggi lebih dari satu meter. Warga setempat, yang sebagian besar berprofesi sebagai petani, kini terancam kehilangan hasil panen mereka karena ladang mereka terendam air dalam waktu yang lama.

Tidak hanya itu, Desa Rawabadak dan Desa Busua juga mengalami nasib serupa. Banyak warga yang harus mengungsi ke tempat yang lebih aman demi menghindari dampak buruk dari banjir. Beberapa infrastruktur penting seperti jembatan, jalan, dan fasilitas umum juga mengalami kerusakan akibat banjir dan longsor. Beberapa daerah yang sebelumnya aman kini terancam karena tingginya curah hujan yang terus mengguyur wilayah tersebut.

Sementara itu, di Desa Yoyok dan Desa Tabalema, longsor terjadi di sejumlah titik yang menyebabkan akses jalan utama terputus. Masyarakat setempat terisolasi dan kesulitan untuk mendapatkan bantuan dari luar. Longsor yang menimpa sejumlah titik di daerah pegunungan mengakibatkan longsoran tanah menutupi jalan-jalan utama, sehingga mempersulit pergerakan warga maupun petugas yang berusaha memberikan pertolongan.

Pemerintah daerah Kabupaten Halmahera Selatan diminta segera untuk mengambil langkah-langkah konkret guna mengatasi permasalahan ini. Salah satu langkah penting yang harus segera dilakukan adalah memperbaiki sistem drainase yang ada di kawasan-kawasan rawan banjir. Beberapa ahli lingkungan setempat menilai bahwa salah satu penyebab utama banjir yang terjadi adalah buruknya sistem drainase yang tidak mampu mengalirkan air hujan dengan baik, terutama pada musim hujan yang panjang.

Selain itu, normalisasi sungai juga menjadi langkah yang sangat diperlukan. Sungai-sungai yang ada di Kabupaten Halmahera Selatan sering meluap karena sedimentasi yang tinggi, sehingga kapasitas sungai untuk menampung air berkurang. Pemerintah setempat diharapkan dapat melakukan pembersihan sungai secara rutin dan melakukan normalisasi sungai di titik-titik yang rawan banjir.

“Penting untuk segera melakukan normalisasi sungai dan memperbaiki sistem drainase di seluruh wilayah yang rawan bencana banjir. Kami berharap pemerintah daerah bisa lebih fokus pada perbaikan infrastruktur yang berkaitan langsung dengan penanggulangan banjir,” kata salah satu warga yang turut terdampak banjir di Desa Amasing Kali.

Di tengah kondisi yang sulit ini, harapan terbesar warga adalah agar pemulihan bisa dilakukan dengan cepat dan efektif. Selain itu, langkah-langkah mitigasi bencana jangka panjang juga harus dipersiapkan agar bencana serupa tidak terus berulang. Pembangunan infrastruktur yang lebih baik, seperti perbaikan drainase dan normalisasi sungai, diharapkan dapat menjadi langkah penting dalam mengurangi risiko bencana banjir dan longsor di masa depan.

Pemerintah pusat juga diminta untuk memperhatikan masalah ini dengan lebih serius dan memberikan dukungan yang diperlukan kepada pemerintah daerah dalam penanggulangan bencana dan pemulihan pasca bencana. ( LM )

Pos terkait