BeritaBaru.com.HAL – SEL – Mesjid Al-Mujahiddin yang terletak di Desa Mandaong, Kecamatan Bacan Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut), merupakan salah satu mesjid yang sangat bersejarah bagi warga setempat. Sebagai mesjid tertua di daerah tersebut, Mesjid Al-Mujahiddin tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga simbol dari perjalanan panjang sejarah agama Islam di wilayah ini. Setiap kali tiba Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, warga Desa Mandaong, khususnya yang berada di Dusun 1, selalu menjalankan ibadah sholat Ied di mesjid yang sarat dengan nilai sejarah tersebut.
Keberadaan Mesjid Al-Mujahiddin yang sudah berdiri sejak puluhan tahun lalu, memberikan kesan yang mendalam bagi setiap jamaah yang menunaikan sholat Ied di sana. Meskipun banyak mesjid baru yang dibangun di berbagai desa di sekitarnya, Mesjid Al-Mujahiddin tetap menjadi pilihan utama bagi warga setempat. Tidak hanya warga dari Desa Mandaong saja, tetapi juga warga dari desa-desa tetangga seperti Desa Tembal, Desa Kupal, bahkan hingga Desa Labuha, turut datang untuk melaksanakan sholat Ied di mesjid tua yang penuh sejarah ini.
Warga yang hadir pada hari raya besar ini datang dengan rasa khusyuk dan penuh rasa syukur, mengenakan pakaian terbaik mereka, sebagai wujud penghormatan terhadap momen yang sangat sakral. Suasana di Mesjid Al-Mujahiddin pada pagi hari raya selalu dipenuhi dengan kebersamaan dan kehangatan. Meskipun berbeda-beda desa, namun perbedaan itu tidak menjadi penghalang untuk menjalin persaudaraan. Hal ini mencerminkan semangat gotong royong yang tinggi, di mana setiap warga merasa terhubung satu sama lain dalam ikatan iman.
Rangkaian kegiatan sholat Ied dimulai dengan takbir yang menggema di seluruh pelosok desa, menandai bahwa umat Islam di seluruh dunia tengah merayakan kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa atau memperingati hari raya korban. Tak hanya di dalam mesjid, tetapi di sekitar mesjid pun suasana penuh dengan rasa kebahagiaan, saling bermaafan, dan berbagi kebahagiaan dengan tetangga serta sanak saudara. Setelah sholat Ied, biasanya diadakan acara silaturahmi antarwarga yang semakin mempererat hubungan antar sesama. Tidak jarang, para warga saling menyampaikan salam, memberikan makanan ringan, serta berdoa bersama untuk kedamaian dan kesejahteraan masyarakat.
Tidak hanya menjadi tempat ibadah, Mesjid Al-Mujahiddin juga menjadi pusat kegiatan sosial dan budaya di Desa Mandaong. Banyak peristiwa sejarah yang tercatat di mesjid ini, baik itu acara keagamaan maupun acara kemasyarakatan. Warga setempat juga sering mengadakan kegiatan keagamaan lain seperti pengajian, tadarus Al-Qur’an, dan pelatihan-pelatihan keagamaan yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman agama serta mempererat tali persaudaraan di antara warga.
Mesjid ini juga menjadi saksi bisu dari berbagai perubahan yang terjadi di Desa Mandaong. Dari masa ke masa, mesjid ini terus berdiri kokoh, menjadi simbol ketahanan dan kekuatan spiritual warga desa yang senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai agama. Dalam hal ini, warga Desa Mandaong dan sekitarnya selalu merasa bangga dengan adanya Mesjid Al-Mujahiddin yang menjadi pusat ibadah dan sumber inspirasi bagi banyak orang.(Red)