Beritabaru.com.HALSEL – Desa Amasing Kali, sebuah wilayah yang berada di provinsi Maluku Utara Kabupaten Halmahera Selatan kecamatan Bacan, kini tengah menghadapi persoalan serius terkait layanan kelistrikan dari Perusahaan Listrik Negara (PLN). Sejumlah warga mengaku kecewa dan merasa diabaikan karena keluhan mereka selama bertahun-tahun tak kunjung mendapat tanggapan maupun solusi dari pihak PLN. Keluhan utama warga berkaitan dengan sambungan kabel listrik yang tidak akurat serta kondisi kabel lama yang sudah puluhan tahun tidak diganti dan kini dianggap membahayakan.
Warga setempat menyatakan bahwa kabel-kabel listrik yang melintang di atas rumah dan jalan-jalan desa sebagian besar sudah mengalami keausan. Tak jarang terlihat kabel yang menjuntai rendah, bahkan nyaris menyentuh atap rumah warga. Beberapa di antaranya tampak rapuh, terkelupas, dan hanya tertahan oleh isolasi seadanya. Kondisi ini tentu sangat mengkhawatirkan karena dapat menimbulkan risiko kebakaran dan korsleting listrik, terutama saat musim hujan.
“Sudah berulang kali kami sampaikan ke pihak PLN soal kabel listrik ini. Bahkan kami pernah mengajukan tetapi tidak ada tindak lanjut. Mereka datang hanya kalau ada gangguan total, itupun sering lambat,” ujar seorang warga setempat yang enggan disebutkan namanya.
Masalah sambungan yang tidak akurat juga menjadi sorotan. Banyak sambungan listrik ke rumah-rumah warga yang tidak melalui standar teknis yang layak. Hal ini menyebabkan tegangan listrik yang tidak stabil, bahkan memicu kerusakan pada alat-alat elektronik warga. Beberapa warga mengaku mengalami kerugian materi karena peralatan rumah tangga mereka rusak akibat tegangan listrik yang naik turun.
Ketua RT setempat, dalam sebuah pertemuan warga, juga mengungkapkan kekhawatirannya terhadap situasi tersebut. Ia menilai PLN seharusnya melakukan pendataan ulang serta peremajaan jaringan listrik secara berkala, apalagi mengingat bahwa sebagian besar kabel yang ada sekarang dipasang sejak awal tahun 2000-an, dan bahkan ada yang jauh lebih lama.
“Warga hanya minta keadilan dan perhatian. Kami bukan menuntut lebih, hanya ingin agar jaringan listrik yang menyuplai kebutuhan hidup kami sehari-hari ini aman dan layak. PLN harusnya hadir untuk memastikan keselamatan masyarakat, bukan justru membiarkan warga hidup dalam ketakutan akan potensi bahaya dari kabel tua dan sambungan yang asal-asalan,” ungkapnya.
Sayangnya, hingga kini belum ada tanggapan resmi dari pihak PLN. Upaya mediasi melalui perwakilan desa juga belum membuahkan hasil. Warga berharap agar media dan instansi terkait bisa turut menyuarakan aspirasi mereka, sehingga permasalahan ini bisa segera ditangani.
Dengan infrastruktur listrik yang layak, warga Desa Amasing Kali berharap dapat hidup dengan rasa aman, nyaman, dan dapat menikmati layanan listrik sebagaimana mestinya sebagai hak dasar setiap warga negara.wajip mengkritik pemerintah apabila pemerintah itu tidak menjalankan tugas dengan baik ujar warga masyarakat desa amasing kali.
Perta wartawan:Yasin Ali