Beritabaru.com.Halmahera Selatan — Dalam beberapa bulan terakhir, kasus asusila di Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara, menunjukkan peningkatan yang cukup memprihatinkan. Data yang dihimpun dari Polres Halmahera Selatan menunjukkan lonjakan laporan kasus pelecehan seksual, baik terhadap anak di bawah umur maupun remaja, yang terjadi di berbagai kecamatan.
Kapolres Halmahera Selatan, AKBP Hendra Gunawan, menyampaikan keprihatinannya terhadap maraknya tindak asusila tersebut. Ia menegaskan pentingnya peran aktif seluruh elemen masyarakat, terutama para orang tua, untuk lebih memperhatikan dan melindungi anak-anak mereka dari potensi kejahatan seksual.
Dalam konferensi pers yang digelar di Mapolres Halsel, Hendra Gunawan mengatakan, “Kami mencatat bahwa sebagian besar korban adalah anak-anak di bawah umur, dan pelakunya sering kali orang yang dikenal dekat dengan korban, seperti tetangga, kerabat, bahkan orang yang dianggap sebagai teman keluarga. Ini menunjukkan bahwa pengawasan terhadap anak-anak harus lebih ketat, bukan hanya di luar rumah, tetapi juga di lingkungan terdekat.”
Menurut Hendra, faktor utama yang menyebabkan meningkatnya kasus ini adalah kurangnya pengawasan orang tua, penggunaan media sosial tanpa kontrol, serta rendahnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan seks dini bagi anak-anak.
Kapolres juga menekankan pentingnya edukasi kepada anak-anak tentang bahaya pelecehan seksual. “Anak-anak perlu diberi pemahaman tentang batasan fisik, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh orang lain terhadap tubuh mereka, serta keberanian untuk melapor jika mereka merasa menjadi korban,” ujar Hendra.
Selain memberikan edukasi kepada anak-anak, Kapolres Halsel juga menghimbau seluruh orang tua untuk:
Meningkatkan komunikasi dengan anak-anak. Orang tua harus lebih banyak meluangkan waktu untuk berbicara dengan anak-anak mereka, mendengarkan keluh kesah, serta memahami pergaulan mereka, baik di dunia nyata maupun di dunia maya.
Mengawasi aktivitas anak di media sosial. Banyak kasus pelecehan bermula dari perkenalan di media sosial. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memantau akun media sosial anak-anak dan memberikan pemahaman tentang bahaya di dunia digital.
Mengajarkan anak tentang bagian tubuh yang harus dilindungi. Memberikan pendidikan seks usia dini dengan bahasa yang sederhana dan sesuai usia anak dapat menjadi upaya pencegahan yang efektif.
Segera melaporkan jika menemukan indikasi kekerasan seksual. Jangan ragu untuk melaporkan kepada pihak berwenang jika menemukan atau mencurigai adanya tindakan asusila di lingkungan sekitar.
Untuk memperkuat pencegahan, Polres Halmahera Selatan juga tengah mengintensifkan program sosialisasi ke sekolah-sekolah, desa-desa, dan komunitas lokal. Program ini bertujuan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya perlindungan anak dan cara mengenali tanda-tanda kekerasan seksual.
Lebih lanjut, AKBP Hendra Gunawan mengajak semua pihak, termasuk tokoh agama, tokoh masyarakat, dan aparat desa untuk berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak. “Pencegahan kejahatan seksual bukan hanya tugas polisi, tapi tugas bersama kita semua. Mari kita jaga anak-anak kita agar mereka tumbuh di lingkungan yang aman, sehat, dan penuh kasih sayang,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolres juga memperkenalkan layanan “Sahabat Anak” yang diluncurkan Polres Halsel. Layanan ini memungkinkan anak-anak atau masyarakat umum untuk melapor atau berkonsultasi tentang masalah kekerasan seksual secara aman dan rahasia. Layanan ini diharapkan menjadi jembatan antara korban dengan aparat penegak hukum, agar kasus-kasus serupa bisa segera ditangani secara cepat dan profesional.
AKBP Hendra Gunawan menutup pernyataannya dengan mengingatkan bahwa korban kekerasan seksual tidak hanya mengalami luka fisik, tetapi juga trauma psikologis jangka panjang.
Pewarta:YAsin Ali