Beritabaru.com.Kabupaten Lebak – Nasib malang menimpa seorang pemuda bernama Alfi, warga asal Bekasi, yang harus menelan kenyataan pahit saat merantau ke Pekanbaru untuk mengadu nasib. Bukannya membawa pulang penghasilan, Alfi justru mengalami penderitaan—ia tidak menerima gaji karena sang bos tiba-tiba menghilang tanpa jejak.
Dengan sisa tenaga dan semangat yang hampir padam, Alfi nekat pulang ke Bekasi. Namun perjalanan panjang itu tak mudah. Saat tiba di Kabupaten Lebak, Banten, langkahnya terhenti. Uang di kantong telah habis. Ia tak punya tempat berteduh, tak ada kenalan yang bisa dihubungi. Dalam kesendirian, ia berjalan kaki, menyusuri jalanan tanpa tujuan, hanya berharap ada uluran tangan yang mau membantunya.
Ia sempat diarahkan ke kantor Baznas Rangkasbitung untuk mencari pertolongan. Namun saat itu belum ada solusi yang bisa membawanya pulang. Tubuhnya lelah, matanya sembab karena keletihan dan keputusasaan, tapi Alfi tak menyerah.
Harapan itu akhirnya datang. Warga yang tersentuh melihat keadaannya segera menghubungi aparat desa dan pihak Polsek Maja. Dengan sigap, mereka turun tangan, bukan sekadar memberi simpati, tapi juga membantu Alfi agar bisa pulang kembali ke kampung halamannya.
Berkat warga dan kepedulian aparat kepolisian, Alfi akhirnya punya semanga dan harapan bisa kembali ke Bekasi.
Kisah Alfi viral di media sosial setelah dibagikan oleh akun Facebook bernama Yulia Bahar, yang menyertakan video penuh haru. Dalam video tersebut, terdengar suara menyampaikan pesan langsung kepada Gubernur Jawa Barat, Pak Dedy Mulyadi (dalam video disebut “Pak Dedy”), bahwa ada warganya dari Bekasi yang sedang membutuhkan bantuan.
Kisah ini sontak mengundang simpati dari warganet. Banyak yang merasa sedih, geram, sekaligus terenyuh dengan perjuangan Alfi. Namun dari kepedihan ini, muncul pesan kuat tentang pentingnya rasa kemanusiaan dan solidaritas sosial.
Semoga Alfi menemukan kembali semangat dan harapan baru di kampung halamannya. Dan semoga kisah ini menjadi pengingat bagi kita semua: bahwa di tengah gelapnya nasib, selalu ada cahaya dari tangan-tangan yang peduli.