Makassar – Aksi brutal geng motor kembali menghantui warga Kota Makassar. Sebuah rekaman video yang viral di media sosial memperlihatkan sekelompok pemotor konvoi ugal-ugalan sambil membawa senjata tajam di kawasan Jalan Metro Tanjung Bunga menuju Kelurahan Barombong, Selasa malam (27/5/2025).
Dalam video berdurasi singkat tersebut, tampak sembilan unit sepeda motor dikendarai secara berboncengan, seluruhnya tanpa helm. Lebih mengerikan, beberapa penumpang terekam mengacungkan parang dan membentangkan anak panah busur, seolah menantang siapa pun yang menghadang.
Ketegangan semakin memuncak saat kawanan ini melintasi Jembatan Barombong. Dengan gaya agresif dan manuver zig-zag, mereka seolah menguasai jalanan, menciptakan teror di tengah malam.
Potongan video lainnya menunjukkan puncak kekerasan: kelompok tersebut menyerang warga sekitar Barombong. Panah dan batu dilontarkan secara brutal ke arah warga yang tak bersalah.
“Beberapa orang terlihat duduk santai di pos ronda Kaccia, tiba-tiba mereka diserang tanpa alasan jelas,” ungkap Muh Idris (38), warga Barombong, saat dikonfirmasi pada Rabu (28/5/2025).
Idris menegaskan, korban tidak memiliki konflik sebelumnya dengan geng tersebut. “Mereka warga biasa, ada yang sedang jualan kelapa, ada pula para orang tua yang hanya berkumpul. Tidak ada provokasi sama sekali,” ujarnya.
Aksi liar geng motor itu memicu kepanikan massal. Warga berhamburan mencari tempat aman, sementara sebagian lainnya hanya bisa bersembunyi dalam rumah.
Ironisnya, pos polisi yang berada di kawasan Barombong disebut tidak berfungsi optimal. “Kalau memang tidak bisa dijaga, lebih baik ditutup saja. Untuk apa ada pos tapi tidak pernah ditempati?” kritik Idris tajam.
Menanggapi insiden ini, Kapolsek Tamalate, Kompol Syarifuddin, membenarkan adanya konvoi geng motor tersebut. Ia menyatakan bahwa saat ini tim Reskrim Polsek Tamalate tengah menyelidiki para pelaku.
“Kami telah mengerahkan patroli tambahan di jam-jam rawan untuk mencegah kejadian serupa. Penyelidikan terhadap pelaku kekerasan sedang berjalan,” tegas Kompol Syarifuddin.
Masyarakat berharap pihak kepolisian dapat bertindak tegas sebelum aksi geng motor ini menelan korban jiwa. Ketakutan bukan lagi sekadar perasaan, tapi telah menjadi kenyataan yang menghantui malam-malam warga Makassar.***@red