Lombok – Gunung Rinjani kembali menorehkan duka. Setelah upaya pencarian yang dramatis dan penuh pengorbanan, tim SAR gabungan dari Polri dan Basarnas akhirnya berhasil menemukan Juliana De Sauza Pereira Marins, pendaki asal Brasil, dalam keadaan tak bernyawa. Tubuh Juliana tergeletak di dasar jurang sedalam 500 meter di kawasan tebing Cemara Nunggal — salah satu jalur terjal dan ekstrem di gunung setinggi 3.726 meter itu.
Juliana, yang dikenal sebagai sosok petualang dan pecinta alam, dilaporkan terjatuh saat melakukan pendakian. Laporan diterima awal pekan ini dan sejak itu, proses pencarian dilakukan tanpa henti meski dihantam cuaca buruk dan medan yang nyaris mustahil ditembus. Salah satu anggota tim bahkan harus bermalam di dinding tebing demi memastikan titik lokasi jenazah.
Setelah berhasil dievakuasi secara manual dengan tandu melintasi hutan dan lereng terjal, jenazah Juliana dibawa menuju Posko Sembalun untuk kemudian dievakuasi udara ke RS Bhayangkara Polda NTB.
“Ini bukan sekadar misi penyelamatan, ini tentang kemanusiaan. Juliana mungkin bukan warga negara kita, tapi di mata kami, nyawa setiap manusia berharga,” ujar seorang petugas dengan suara bergetar, menahan haru.
Kabar meninggalnya Juliana mengguncang komunitas pendaki, baik di Indonesia maupun internasional. Sosoknya yang dikenal aktif berbagi cerita pendakian di media sosial, kini tinggal kenangan.
Gunung Rinjani, yang selama ini menjadi magnet keindahan dan petualangan, hari ini berubah menjadi saksi bisu kepergian seorang pendaki yang tak pernah pulang.
Selamat jalan, Juliana. Langit Indonesia menjadi saksi terakhir langkah kakimu. Semoga damai dalam keabadian.***@red.