Halmahera Selatan – Siap kerja, berpengalaman, terpercaya, tegas, dan adil. Sosok ini dikenal dengan nama Aisyah D. Kamarullah, atau yang akrab disapa “Echa”. Ia bukan sekadar nama di kancah pergerakan pemuda, tetapi juga simbol dari semangat juang perempuan yang menolak untuk hanya berdiri di belakang. kaum perempuan kini bersiap untuk melangkah lebih jauh salah satunya mencalonkan diri sebagai Ketua DPD II KNPI Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, dalam agenda Musda yang sebentar lagi akan digelar 16/8/2025.
Langkah ini bukan hanya soal pencalonan jabatan—ini adalah pernyataan. Pernyataan bahwa perempuan juga bisa berdiri di garis depan. Bahwa tongkat komando tak hanya pantas berada di tangan laki-laki, tapi juga bisa digenggam oleh perempuan yang memiliki kapasitas, integritas, dan dedikasi.
Saatnya kaum perempuan hadir “Echa” panggilan akrabnya kini datang bukan hanya membawa nama, tapi juga rekam jejak. Pengalamannya di berbagai organisasi, aktivitas sosial, dan kontribusinya memberikan informasi perubahan di akar rumput membuatnya layak diperhitungkan. Kini ia akan membuktikan dirinya sebagai figur pemimpin yang mampu bekerja sama lintas sektor.
Sejauh kami kenal, Echa dikenal sebagai pribadi yang lugas namun penuh empati. Ketegasannya dalam mengambil keputusan selalu dibarengi dengan keadilan. Ia tak pernah ragu untuk memperjuangkan kebenaran meski harus berjalan melawan arus. Baginya, menjadi pemimpin bukan soal popularitas, tetapi soal keberanian untuk bertanggung jawab dan melayani.
Echa bukan sekadar kandidat—dia adalah representasi dari semangat baru. Ia datang dengan pendekatan kolaboratif, bukan konfrontatif. yang nantinya ketika ia terpilih sudah tentu akan mengusung program-program strategis untuk meningkatkan kapasitas pemuda, memperkuat jaringan antar OKP yang selama ini terlihat fakum.
Terpantau dari media sosial Dukungan terus mengalir kepada nya, bukan hanya dari organisasi yang selama ini bersamanya, tetapi juga dari para pemuda yang merindukan perubahan nyata. Banyak yang melihat kehadiran Echa sebagai angin segar—penanda bahwa KNPI bisa bangkit dengan wajah yang lebih inklusif, profesional, dan progresif.
Siapa bilang perempuan tidak bisa memegang tongkat komando? Echa adalah bukti nyata bahwa perempuan juga bisa mampu memimpin, menginspirasi, dan menavigasi arah gerak organisasi sebesar KNPI dengan semangat juang yang tak kalah dengan para pemuda laki-laki. Dalam setiap langkahnya nanti jika dipercayakan memegang amanah ini insya Allah ia akan membawa perubahan dikubuh KNPI dan harapan ribuan suara yang selama ini terpinggirkan.
Dan kini, tongkat komando ada di depan mata. Echa siap mengembannya, bukan demi diri sendiri, tapi demi generasi muda Halmahera Selatan. Sebab menjadi pemimpin adalah tentang keberanian untuk berbuat, bukan sekadar duduk di kursi kekuasaan (LM)