Jakarta – Kontras kehidupan antara rakyat pekerja dan para wakil rakyat kembali disorot tajam. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, menilai ada jurang ketidakadilan yang semakin melebar di Indonesia.
“Bayangkan, seorang anggota DPR bisa menikmati lebih dari Rp3 juta per hari, sementara pekerja informal yang pontang-panting di jalan hanya membawa pulang Rp20 ribu. Padahal, merekalah yang sejatinya menopang roda ekonomi bangsa,” ungkapnya.
Iqbal menilai, rakyat kini menghadapi tekanan berat: daya beli menurun, upah rendah, dan sistem kerja yang semakin eksploitatif. Praktik outsourcing serta sistem kemitraan membuat buruh mudah dipecat tanpa perlindungan jaminan sosial.
Ironisnya, lanjut Iqbal, seorang anggota DPR yang hanya bekerja lima tahun sudah berhak atas uang pensiun seumur hidup. Sementara itu, buruh yang mengabdi puluhan tahun tetap hidup dalam bayang-bayang ketidakpastian masa depan.
“Inilah wajah nyata ketidakadilan yang melukai hati rakyat. Kaum buruh bekerja keras, tapi justru tidak mendapatkan perlindungan dan penghargaan yang layak,” tegasnya.***@red.