Pengusaha Asal Sidrap Bangun Masjid Rp 1,5 Miliar di Bulukumba,  Persembahan untuk Sang Ibu dan Semoga Jadi Ladang Pahala

Bulukumba – Tak semua orang mampu, dan tak semua yang mampu tergerak. Namun, kisah Haji Sumardhani Abdullah, seorang pengusaha kos-kosan asal Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, menjadi bukti nyata bahwa harta bisa menjadi jalan menuju berkah ketika digunakan di jalan Allah.

Dengan niat tulus semata-mata untuk ibadah, ia membangun sebuah masjid megah di Desa Mattirowalie, Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba. Tak main-main, biaya yang ia keluarkan mencapai Rp 1,5 miliar dari kantong pribadinya. Masjid tersebut berdiri anggun di atas lahan wakaf masyarakat dan akan segera diresmikan pekan ini setelah hampir satu tahun proses pembangunan.

“Ini semua dana pribadi. Dari awal niat saya hanya satu, ingin membangun rumah ibadah yang bisa dinikmati masyarakat. Semoga bernilai pahala di sisi Allah,” ujar Haji Sumardhani saat ditemui oleh warga.

Lebih dari sekadar membangun masjid, ada alasan mendalam di balik pilihan lokasinya. Desa Mattirowalie adalah kampung halaman ibundanya. Bagi Haji Sumardhani, membangun masjid di tanah kelahiran sang ibu adalah wujud bakti sekaligus doa agar pahala amal jariyah ini juga mengalir untuk almarhumah.

“Sejak awal, saya bicarakan dengan istri dan keluarga. Bagi saya, masjid ini bukan hanya bangunan, tapi juga persembahan untuk orang tua, terutama ibu saya,” ungkapnya dengan mata berkaca.

Masjid itu kemudian diberi nama Masjid Nur Suci, gabungan dari nama anaknya. Nama itu menjadi simbol doa agar anak-anaknya kelak tumbuh dalam cahaya keimanan, serta menjadi pengingat bahwa amal saleh akan diwariskan dari generasi ke generasi.

“Semoga masjid ini menjadi ladang pahala dan bermanfaat bagi warga sekitar. Tidak ada yang saya harapkan selain ridho Allah,” tutupnya penuh harap.

Kehadiran Masjid Nur Suci di Desa Mattirowalie kini disambut penuh syukur oleh masyarakat. Bukan hanya sebuah bangunan megah, tetapi juga saksi nyata bahwa kebaikan akan selalu abadi ketika dilakukan dengan ikhlas.

Penulis: Fachrul 

Pewarta: Akbar

Pos terkait