Aksi Pati Didepan Kantor Kejari Bulukumba:Kalau Tidak Mampu Tinggalkan Saja

Exif_JPEG_420

Bulukumba — Puluhan pemuda yang tergabung dalam Lembaga Aplikasi Pemuda Afiliasi Toleran Indonesia (PATI) menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Kejaksaan Negeri Bulukumba, Rabu (25/6). Mereka menuntut penuntasan berbagai kasus dugaan korupsi yang dinilai tak kunjung ditindaklanjuti oleh aparat penegak hukum.

 

Orator aksi, Muh. Rijal, dengan lantang menyuarakan kekecewaannya. “Kalau Kejari Bulukumba tidak mampu menyelesaikan persoalan-persoalan korupsi, lebih baik tinggalkan Bulukumba. Buat apa tinggal kalau cuma diam?” teriak Rijal dari atas mobil komando.

 

Koordinator lapangan, Udin Karim, menjelaskan bahwa ada sejumlah laporan yang sudah dilayangkan sejak beberapa tahun lalu, namun hingga kini belum ada satupun yang diproses secara serius.

“Laporan soal proyek rabat beton di Desa Bulolohe, Desa Darubiah, dan pembangunan di Pantai Merpati itu jelas. Tapi sampai sekarang, tidak ada tindakan nyata dari Kejari,” ujar Udin.

 

Tudingan: Kejari Diduga Main Mata dengan Mafia Proyek

Kritik paling tajam datang dari pimpinan PATI, Jihan, yang menyebut kejaksaan hanya ‘tidur’ di atas laporan masyarakat.

 

“Kejaksaan seperti hanya duduk di kursi, menikmati gaji dari negara, tapi tidak bekerja. Kami menduga ada kongkalikong dengan mafia proyek. Ini serius,” tegas Jihan.

PATI menuntut agar Kejaksaan Negeri Bulukumba memberikan pernyataan tertulis atas langkah-langkah yang diambil, sebagai bentuk pertanggungjawaban publik.

 

Respons Kejaksaan: Bentuk Tim Khusus, Siap Tindaklanjuti

Menanggapi aksi tersebut, Humas Kejari Bulukumba, Dedy SH, menyatakan bahwa pihaknya akan segera mengambil langkah tegas.

“Kami akan menindaklanjuti semua laporan dari PATI. Tim khusus akan dibentuk untuk mengusut tuntas semua dugaan pelanggaran yang disampaikan,” kata Dedy.

 

Sebagai bentuk komitmen, Dedy menyebut pihaknya telah menyiapkan surat pernyataan resmi yang akan ditandatangani di atas materai pada 1 Juli 2025, sebagai bukti bahwa laporan-laporan tersebut akan ditindaklanjuti.

Aksi ini menambah tekanan terhadap Kejaksaan Negeri Bulukumba, yang selama ini disorot atas dugaan lambannya penanganan kasus-kasus korupsi.

 

PATI berjanji akan terus mengawal proses hukum dan menggerakkan kekuatan yang lebih besar lagi jika tidak ada perkembangan yang nyata.

Pos terkait