Bulukumba – Semangat gotong royong masih menjadi kekuatan utama masyarakat pedesaan. Warga Desa Batukaropa, Kecamatan Rilau Ale, Bulukumba, bergandengan tangan memperbaiki bendungan besar yang jebol akibat banjir bandang beberapa waktu lalu.
Tanpa menunggu bantuan pemerintah, mereka bergerak cepat demi menyelamatkan lahan sawah yang terancam kekeringan.
Bendungan yang selama ini menjadi sumber pengairan ratusan hektar sawah, rusak parah dihantam derasnya air saat banjir.
Dampaknya, air tak lagi mengalir ke lahan pertanian warga, dan tanaman padi terancam gagal panen.
Demi kelangsungan tanam padi, masyarakat terdampak sepakat untuk mengumpulkan dana secara swadaya guna menyewa alat berat. Dengan dana patungan, mereka memperbaiki bendungan tersebut secara bergotong royong.
“Ini murni inisiatif masyarakat, pak. Kita swadaya, patungan sendiri. Tidak ada bantuan dari pemerintah, hanya Kepala Desa yang memberi bantuan Rp1 juta setelah kami berharap,” ungkap Sudirman alias Sudi, salah satu warga, kepada media ini, Sabtu (19/7/2025).
Sudirman menambahkan bahwa warga sebelumnya telah menyampaikan permintaan bantuan kepada pemerintah, terutama pihak desa. Namun karena tidak ada respon yang memadai, mereka memutuskan untuk mengambil tindakan sendiri.
“Kita tidak bisa menunggu lama, sawah butuh air. Kalau tidak segera diperbaiki, tanaman padi kami bisa gagal panen semua,” ucapnya.
Aksi solidaritas ini menjadi bukti bahwa kemandirian masyarakat masih hidup di tengah keterbatasan.
Namun di sisi lain, juga menjadi tamparan bagi pemerintah yang dinilai lambat dalam merespons kebutuhan mendesak masyarakat desa.
