Bone Memanas! Ribuan Warga Duduki Kantor Bupati, Pemerintah Dituding Jadi “Pemalak Rakyat”

BONE – Amarah rakyat Bone pecah! Selasa (19/8/2025), ribuan warga dari berbagai penjuru kecamatan mengepung Kantor Bupati Bone. Mereka menolak mentah-mentah kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) yang dinilai kejam dan tak berpihak pada wong cilik.

Di tengah kondisi ekonomi rakyat yang serba sulit, pemerintah daerah justru mengeluarkan kebijakan yang dianggap sebagai “tusukan dari belakang”. “Bukannya membantu rakyat, malah tega memalak dengan dalih pajak!” teriak lantang seorang orator di atas mobil komando.

Lautan massa membuat pusat kota Bone lumpuh total. Jalan Jenderal Ahmad Yani sesak, sementara arus kendaraan terpaksa dialihkan ke sejumlah jalur alternatif. Namun, gelombang demonstran terus mengalir deras, seolah menunjukkan bahwa rakyat Bone sudah benar-benar kehilangan kesabaran.

Ketegangan makin terasa saat 1.000 personel gabungan TNI, Polri, dan Satpol PP dikerahkan. Mereka membentuk pagar betis menjaga Kantor Bupati. Tetapi pagar aparat tak sanggup meredam suara rakyat yang terus menggema: “Batalkan PBB-P2! Rakyat bukan sapi perah!”

Bagi warga, kenaikan PBB-P2 bukan sekadar angka di kertas. Ini soal hidup-mati, soal dapur dan perut keluarga. “Jangan hanya bangga dengan pembangunan fisik sementara rakyat digencet pajak. Apa arti gedung megah kalau rakyat menangis di rumahnya sendiri?” sindir seorang tokoh masyarakat dengan nada getir.

Kini, mata publik tertuju pada Bupati Bone. Apakah ia akan mendengar jeritan rakyatnya, atau tetap membungkam telinga dan menjalankan kebijakan yang kian dicap sebagai pajak pemeras?

Satu hal jelas: rakyat Bone sudah bersuara lantang. Jika pemerintah tetap keras kepala, bukan tak mungkin gejolak ini berubah menjadi gelombang perlawanan yang lebih besar.***@red.

Pos terkait