Bulukumba – Pemblokiran jalan menuju kawasan wisata Pantai Bira, Dusun Tanetang, Desa Bira, Kecamatan Bontobahari, kian menimbulkan keresahan. Sudah dua hari sejak Jumat (19/9/2025), akses wisata itu ditutup oleh oknum tak dikenal, namun hingga Sabtu (20/9/2025) belum ada langkah nyata dari Pemerintah Kabupaten Bulukumba maupun aparat penegak hukum.
Situasi ini membuat wisatawan merasa kecewa dan menuding pihak terkait gagal melindungi ikon wisata andalan Sulawesi Selatan tersebut.
“Kami jauh-jauh datang untuk menikmati keindahan Pantai Bira, tapi yang didapat justru akses ditutup seenaknya. Ini benar-benar mencoreng wajah pariwisata Bulukumba,” tegas Rafiuddin, wisatawan asal Makassar yang ditemui di lokasi.
Kemarahan juga datang dari warga setempat. Andi Aso, tokoh masyarakat Bira, menilai pembiaran ini bisa berujung fatal karena menyangkut nama baik daerah.
“Kalau pelaku tidak segera diamankan, itu artinya aparat dan pemerintah sengaja membiarkan pariwisata kita hancur. Jangan lupa, Bira bukan hanya milik Bulukumba, tapi sudah menjadi wajah Indonesia di mata wisatawan mancanegara,” kecamnya.
Ia menuntut agar aparat hukum tidak sekadar “menyentuh” pelaku, tetapi memprosesnya hingga tuntas.
“Kalau hanya diamankan lalu dilepas, itu sama saja mempermainkan masyarakat. Kami ingin kepastian hukum, bukan sekadar janji kosong,” pungkasnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Dinas Pariwisata maupun Polres Bulukumba. Sementara itu, keresahan wisatawan dan warga kian memuncak karena akses jalan wisata masih terblokir.**
Pewarta:Akbar