HALSEL – Di sebuah momen yang akan tercatat dalam sejarah persepakbolaan Kabupaten Halmahera Selatan, tim sepak bola U-16 Desa Amasing Kali sukses menorehkan tinta emas dengan meraih gelar juara 1 PIALA KOMPAS U-16 musim ini. Turnamen bergengsi tersebut resmi berakhir pada hari Selasa, 1 Juli, dan menjadi panggung kejayaan bagi anak-anak muda dari desa kecil yang penuh semangat besar.
Keberhasilan Amasing Kali bukan sekadar kemenangan dalam pertandingan sepak bola. Ini adalah kemenangan mimpi, dedikasi, dan perjuangan panjang yang dirintis sejak lama. Perjalanan tim ini telah menginspirasi banyak pihak, tak terkecuali Bupati Halmahera Selatan, Basam Kasuba, yang tak mampu menyembunyikan rasa haru dan bangganya. Dalam sambutannya usai final, Basam Kasuba menyebut kemenangan ini sebagai “simbol harapan dan bukti bahwa semangat desa bisa menembus batas apa pun.”
Yang membuat kemenangan ini begitu emosional adalah sosok yang tak hadir secara fisik, namun semangatnya masih terasa begitu kuat: almarhum Alman Arif. Semasa hidupnya, beliau dikenal sebagai pelatih, mentor, sekaligus penggagas semangat juang anak-anak Amasing Kali. Alman Arif mendedikasikan waktunya untuk membina para pemain muda, bahkan ketika tidak ada anggaran, fasilitas terbatas, dan minim dukungan, dia tetap berdiri di lapangan, menyulutkan api semangat dalam diri setiap anak desa.
Alman pernah berkata, “Anak kampung juga bisa juara, asal punya nyali dan kemauan belajar.” Kata-kata itu kini menjadi kenyataan. Nama almarhum Alman Arif tak henti disebut sepanjang turnamen, dan terutama saat Amasing Kali mengangkat trofi kemenangan. Beberapa pemain tampak meneteskan air mata saat mengingat pelatih mereka yang telah tiada, mempersembahkan kemenangan ini sebagai warisan untuknya.
Perjalanan Menuju Juara
Tim Amasing Kali memulai turnamen ini tanpa predikat unggulan. Mereka tidak punya perlengkapan mewah, tidak ada pelatih profesional, bahkan sepatu bola mereka pun hasil patungan warga. Namun semangat yang membara dan solidaritas antar pemain menjadi senjata utama.
Babak demi babak mereka lalui dengan determinasi tinggi. Di fase grup, mereka tampil mengejutkan dengan mengalahkan tim-tim unggulan. Di semifinal, mereka berhasil menumbangkan tim favorit turnamen melalui adu penalti yang dramatis. Dan di final, mereka tampil luar biasa, menundukkan lawan dengan skor meyakinkan 1-0. Gol-gol kemenangan dicetak oleh pemain Naldi dan, 1 talenta muda yang kini dielu-elukan sebagai pahlawan desa.
Bupati Basam Kasuba: “Kita Saksi Sejarah”
Di hadapan ribuan penonton yang memadati lapangan utama di Labuha, Bupati Basam Kasuba menyampaikan bahwa kemenangan Amasing Kali bukan hanya soal trofi, melainkan juga soal perubahan mindset. Ia berharap ini menjadi momentum bagi desa-desa lain untuk berani bermimpi besar.
“Ini bukan sekadar kemenangan sepak bola, ini adalah sejarah. Amasing Kali hari ini telah menjatuhkan seluruh keraguan, seluruh stereotip, seluruh batasan. Hari ini, kita saksikan anak desa menjadi juara. Ini adalah inspirasi bagi seluruh Halmahera Selatan dan bahkan untuk Maluku Utara,” ujar Bupati dengan mata berkaca-kaca.
Masa Depan Cerah Menanti
Setelah kemenangan ini, pemerintah desa dan kabupaten dikabarkan siap memberikan beasiswa serta pelatihan lebih lanjut bagi pemain-pemain muda Amasing Kali. Harapannya, dari desa kecil ini akan lahir bintang-bintang besar yang bisa bermain di level nasional bahkan internasional. Beberapa pemandu bakat dari klub-klub liga 2 dan 3 juga dikabarkan mulai melirik para pemain dari tim juara ini.
Sementara itu, warga Amasing Kali merayakan kemenangan ini dengan penuh suka cita. Jalan-jalan desa dihiasi spanduk, sorak sorai anak-anak terdengar sepanjang malam. Tak sedikit warga yang menyebut momen ini sebagai “hari pembebasan” — hari di mana desa mereka bangkit, bersatu, dan membuktikan diri kepada dunia.
Pungkasnya Dedi sala satu pembina di klup tersebut.
Pewarta:H.Yasim Ali