Dugaan Pungli di Pelabuhan Bira, Pengelola Ambil Langkah Tegas: Travel Dipusatkan di Terminal

Bulukumba – Dugaan praktik pungutan liar (pungli) di Pelabuhan Bira kembali menjadi sorotan publik. Sejumlah sopir travel mengeluhkan adanya setoran hingga Rp50 ribu yang diduga diminta oleh oknum yang mengaku sebagai agen penumpang.

Keluhan tersebut disampaikan sopir angkutan umum/travel kepada aktivis senior Saeful. Mereka menilai praktik agen yang bergaya seperti “paremanisme” (premanisme) telah merugikan sopir sekaligus mencoreng nama baik institusi Pelabuhan Bira.

Menanggapi hal itu, pihak pengelola Pelabuhan Bira, melalui pernyataan resmi yang disampaikan oleh Kepala UPT ASDP Bira, Syamsuddin, memastikan telah mengambil langkah tegas.

“Mulai Senin, 25 Agustus 2025, seluruh angkutan umum/travel dipusatkan di Terminal. Tidak ada lagi kendaraan yang masuk di jalur dua untuk mengangkat penumpang. Hal ini demi menciptakan ketertiban dan menghindari praktik percaloan di area pelabuhan,” tegas Syamsuddin.

Ia juga menambahkan bahwa langkah tersebut diambil untuk memberikan rasa aman bagi sopir maupun penumpang, sekaligus memutus ruang gerak agen atau calo penumpang yang selama ini dikeluhkan.

Dengan keputusan ini, diharapkan semua pihak dapat bekerja sama agar operasional di Pelabuhan Bira berjalan tertib, nyaman, dan bebas dari pungli.

Diberitakan sebelumnya, Sejumlah sopir travel Bira-Makassar mengeluh dengan adanya setoran kepada oknum yang mengaku bertugas sebagai agen penumpang dalam area pelabuhan Bira.Jumat 22 Agustus 2025

Dari berita yang berhasil dihimpun media, indikasi praktek pungli ini sudah lama terjadi, namun kali sopir sudah mengeluh karena jumlah tarif setoran yang dianggap sudah tidak wajar apalagi setoran tersebut tidak diketahui peruntukannya.

Kepada media, salah satu sopir yang enggan disebutkan namanya mengatakan sangat resah dengan adanya pungutan tersebut apalagi dengan kondisi jumlah penumpang yang terkadang kurang.

“Terlalu besar pak naminta orang di situ,terkadang mencapai 50 ribu permobil,kasian kami yang cuma mengandalkan penumpang buat makan,”ujarnya

Sementara itu, aktivis senior Saeful yang mendapatkan laporan,mengatakan aksi pungli di pelabuhan Bira adalah aksi premanisme yang harus mendapatkan perhatian dari aparat penegak hukum/kepolisian.

“Kepolisian harus bertindak tegas melakukan penyelidikan sekaligus penindakan terhadap pelaku pungli dan aksi premanisme di pelabuhan Bira yang sudah cukup lama meresahkan para sopir,”ujar Saeful

Dirinya juga mengatakan akan melakukan investigasi dan penyelidikan terkait adanya potensi keterlibatan oknum pegawai pelabuhan Bira dalam praktek pungli tersebut.

“Kita harus dalami kasus ini, kenapa pungli bisa terjadi dalam area pelabuhan.Apakah pihak pelabuhan tidak mengetahui atau memang ada pembiaran atau bisa saja ada kerja sama,”.tutupnya

Di akhir wawancara, salah seorang sopir mengatakan sangat berharap kepolisian bisa melakukan tindakan agar tidak ada lagi setoran yang dibebankan kepadanya setiap kali masuk mencari muatan atau penumpang.

 

 

Pos terkait