Beritabaru.com.Jakarta — Semangat pengabdian yang tak tergoyahkan hingga nafas terakhir. Itulah warisan yang ditinggalkan Bharaka (Anumerta) Mardi Hadji, anggota Ditpolairud Polda Maluku Utara (Malut), yang gugur saat menjalankan misi kemanusiaan untuk menyelamatkan dua nelayan di Perairan Desa Gita, Tidore Kepulauan. Atas dedikasi dan pengorbanannya, Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., menganugerahkan kenaikan pangkat luar biasa anumerta berdasarkan Keputusan Kapolri Nomor: Kep/208/II/2025.
Misi yang dijalani almarhum bukan sekadar tugas rutin—itu adalah panggilan hati. Dalam gelombang laut yang tak bersahabat, Bharaka Mardi Hadji menunjukkan keberanian luar biasa. Ia rela menghadapi risiko demi satu tujuan mulia: menyelamatkan nyawa sesama. Namun, takdir berkata lain. Sang Bhayangkara sejati menghembuskan napas terakhirnya di medan pengabdian, meninggalkan kisah heroik yang akan selalu dikenang.
Upacara penghormatan terakhir berlangsung penuh haru di Kota Ternate. Bendera merah putih berkibar setengah tiang, mengiringi isak tangis keluarga, rekan-rekan seangkatannya, dan masyarakat yang hadir untuk memberikan penghormatan terakhir. Suasana khidmat menyelimuti prosesi, dipimpin langsung oleh jajaran Polda Maluku Utara.
“Beliau bukan hanya anggota Polri, beliau adalah pahlawan kemanusiaan. Dedikasinya menjadi cermin bagi kita semua tentang arti sejati pengabdian tanpa pamrih,” ujar salah satu pejabat Polda Malut dalam sambutannya yang menggetarkan hati.
Kisah Bharaka (Anumerta) Mardi Hadji adalah kisah tentang keberanian, pengorbanan, dan cinta tak terbatas pada sesama. Namanya mungkin telah berpulang, namun semangatnya abadi. Ia menjadi inspirasi abadi bagi setiap Bhayangkara untuk selalu menempatkan kemanusiaan di atas segalanya. Selamat jalan, pahlawan. Jejakmu tak akan pernah pudar.