Beritabaru.com.Bulukumba – Siang itu, di dalam Rumah Tahanan Polres Bulukumba, suasana berbeda terpancar. Bukan suara langkah tegas atau perintah penjagaan yang mendominasi, melainkan tawa ringan dan kehangatan kebersamaan. Dua polisi duduk bersila di lantai, menyatu dalam lingkaran makan siang bersama para tahanan seperti sebuah keluarga kecil yang sedang berkumpul di rumah.
Pemandangan penuh makna itu terjadi pada Sabtu (17 Mei 2025). Dua personel Polres Bulukumba, Ipda Muliadi, S.H dan Ipda Takbir Affandi Indar, S.H, yang tengah bertugas sebagai Perwira Pengawas Piket dan KSPK, memilih meluangkan waktu untuk duduk bersama para tahanan. Tidak dengan sekat, tidak dengan jarak. Hanya nasi sederhana, dihidangkan dalam kebersamaan yang menghangatkan hati.
“Kami ingin mereka tahu, bahwa meski sedang menjalani proses hukum, mereka tetap manusia yang berhak dihargai dan diperlakukan dengan layak,” tutur Ipda Muliadi dengan suara tenang.
Bagi sebagian orang, mungkin itu hanya makan siang. Tapi bagi para tahanan, momen seperti ini adalah pengingat bahwa masih ada yang peduli. Bahwa di balik kesalahan masa lalu, masih terbuka ruang untuk harapan, pemulihan, dan kasih sayang.
Kegiatan ini bukan sekadar pendekatan humanis. Ia menjadi simbol bahwa penegakan hukum tidak harus selalu dingin dan kaku. Ada empati yang hadir, ada tangan yang merangkul, dan ada hati yang menyampaikan bahwa semua orang berhak atas kesempatan kedua.
Di balik tembok dan jeruji besi itu, Polres Bulukumba menyalakan lentera kecil tentang kemanusiaan, pengampunan, dan harapan. Sebuah langkah sederhana yang menginspirasi, bahwa keadilan tidak akan kehilangan maknanya saat dijalankan dengan kasih.
