Harga Labu Kuning Meroket di Sabulu, Harapan dan Kekhawatiran Petani Jelang Panen Raya

Beritabaru.com.Kutai Kartanegara – Kabar menggembirakan bagi petani labu kuning di Sabulu! Menjelang panen raya, harga labu mereka meroket tajam, membawa harapan baru bagi peningkatan pendapatan. Namun, di balik senyum lega para petani, terselip kecemasan yang tak terelakkan. Apa yang membuat mereka was-was?

Harga labu kuning jenis benih “SFREMA F1” di Pasar Sayur (SP) Sabulu, Kecamatan Sebulu, Kutai Kartanegara, kini melesat tinggi. Salah seorang petani yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan, harga labu kelas A (besar) kini berkisar antara Rp12.000 hingga Rp13.000 per biji, naik signifikan dari Rp8.000 hingga Rp10.000 sebelumnya. Labu kelas B mencapai Rp7.000 hingga Rp9.000, sedangkan kelas C dipasarkan dengan harga Rp5.000 per biji, 5/10/2024.

“Menurut Pak Awok, pedagang labu di SP 2 Sabulu, kenaikan harga ini sudah terasa dibandingkan bulan-bulan lalu,” ujar petani tersebut. “Kemungkinan besar, permintaan yang meningkat menjelang panen raya mendorong lonjakan ini.”

Bagi para petani, lonjakan harga ini adalah angin segar. Harapan besar mereka, tren positif ini akan terus bertahan bahkan meningkat selama musim panen raya, sehingga pendapatan pun ikut terangkat. Namun, di balik harapan tersebut, ada kekhawatiran yang menghantui—melimpahnya pasokan labu di pasaran saat panen raya bisa memicu persaingan harga yang ketat, yang berpotensi menekan harga jual.

“Kami sangat berharap harga labu tetap stabil meski panen raya tiba,” harap petani itu penuh harap. “Jangan sampai pedagang memanfaatkan situasi ini untuk menekan harga dari petani.”

Kenaikan harga ini memang erat kaitannya dengan meningkatnya permintaan pasar jelang panen raya. Meski panen raya sudah di depan mata, ketersediaan labu di pasaran saat ini masih terbatas, mendorong harga semakin tinggi.*

 

 

Pos terkait