Beritabaru.com.Bulukumba, – Belasan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Bergerak Universitas Muhammadiyah Bulukumba (UMB) menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Rektorat UMB pada Rabu, 16 Oktober 2024. Mereka menuntut klarifikasi atas dugaan praktik pungutan liar (pungli) dalam program beasiswa aspirasi dari Fraksi Golkar di DPR-RI.
Aksi ini dipicu oleh adanya kewajiban pembayaran sebesar tujuh juta rupiah yang dikenakan kepada mahasiswa baru sebagai syarat mendapatkan beasiswa. Faldin, koordinator aksi, menegaskan bahwa dugaan pungli ini telah mencederai prinsip transparansi dan keadilan.
“Kami meminta Rektor UMB menjelaskan pungutan yang kami anggap tidak adil ini,” tegas Faldin di hadapan para peserta aksi.
Mahasiswa juga mendesak pihak rektorat untuk segera mengadakan dialog resmi guna membahas masalah pungli tersebut. “Kami ingin berbicara langsung dengan rektor untuk menyelesaikan masalah ini,” tambah Faldin.
Dalam aksinya, Aliansi Mahasiswa Bergerak UMB mengungkapkan bahwa mereka telah mengumpulkan sejumlah bukti, termasuk dokumen dan kesaksian dari mahasiswa lain yang turut terkena pungutan. Salah satu bukti yang mereka sampaikan adalah nota transfer bank. Di tengah orasinya, Faldin mengkritik bahwa kampus tidak lagi menjadi tempat pendidikan, melainkan lahan perdagangan.
Apabila pihak kampus tidak memberikan respons yang memadai, para mahasiswa berencana melaporkan kasus ini ke DPR-RI. Mereka juga berencana meminta Fraksi Golkar bertanggung jawab atas program beasiswa tersebut. Selain itu, mereka mengancam akan menggelar aksi lanjutan yang lebih besar jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.