Beritabaru.com.Bulukumba – Proyek pembangunan dan rehabilitasi sekolah di SDN 230 Palambarae, Kecamatan Gantarang, menjadi sorotan setelah muncul dugaan pengerjaan yang asal-asalan. Dengan anggaran fantastis mencapai Rp1,8 miliar lebih, hasil pekerjaan dinilai jauh dari memuaskan dan memunculkan tanda tanya besar.
Udin, salah satu anggota tim investigasi dari Pemuda Afiliasi Toleran Indonesia (PATI), menyampaikan keprihatinannya kepada media. “Dengan anggaran sebesar Rp1.870.491.783,00, yang kami temukan sangat miris. Keramik (tegel) yang dipasang hanya ditempel seadanya. Saya menduga itu keramik sisa dari proyek sekolah lain,” ungkap Udin dengan nada kecewa.
Menurut Udin, proyek tersebut mencakup pembangunan tiga ruangan baru dengan alokasi Rp679.737.453,00. Namun, pengerjaan lantai dengan pemasangan keramik terlihat seperti asal-asalan. “Kami jadi bertanya-tanya, ini sekolah atau lapangan catur? Ditambah lagi, pondasi teras yang hanya menggunakan batu diletakkan begitu saja tanpa penggalian, mutunya sangat tidak meyakinkan,” tambahnya.
Saat diklarifikasi kepada Kepala SDN 230 Palambarae, jawaban yang diterima justru semakin memperkeruh situasi. “Saya sebagai penerima manfaat tidak tahu apa-apa soal itu. Tugas saya hanya menerima kunci,” ujar kepala sekolah.
PATI mendesak instansi terkait untuk segera turun tangan dan melakukan pemeriksaan langsung ke lokasi proyek. “Kami menduga pekerjaan ini tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB). Taluk saja tidak digali, pasangan baru cuma diletakkan begitu saja. Harus ada tindakan tegas,” pungkas Udin.
Proyek ini, yang seharusnya menjadi solusi bagi peningkatan fasilitas pendidikan, justru menimbulkan kekecewaan mendalam. Akankah pihak berwenang menindaklanjuti dugaan ini, atau kasus ini akan menguap begitu saja? Warga kini menunggu jawaban.*