NEKAD ROGO KANTONG, MAS PARMADI DISTRIBUSIKAN BANTUAN MAKANAN UNTUK KORBAN BANJIR

HAL-SEL – Hujan deras yang mengguyur wilayah Halmahera Selatan beberapa hari terakhir menyebabkan banjir di sejumlah wilayah, termasuk desa Labuha dan sekitarnya. Di tengah bencana yang menimpa ratusan warga, muncul sosok inspiratif yang tanpa banyak bicara, langsung bergerak membantu dengan caranya sendiri. Dia adalah Mas Parmadi, warga Desa Tomori, Kecamatan Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara. 23/6/2025.

Meski bukan orang berada, Mas Parmadi — yang akrab disapa Mas Adi — rela merogoh kantong pribadinya demi bisa membantu sesama. Aksi nekat dan tulusnya tersebut menjadi sorotan warga sekitar, karena di saat banyak orang hanya bisa menonton atau mengeluh, Mas Adi justru bertindak nyata dengan membagikan bantuan makanan kepada warga terdampak banjir.

Mas Parmadi merupakan warga perantauan asal Jawa yang telah bermukim di Halmahera Selatan selama lebih dari dua dekade. Selama tinggal di sana, ia dikenal sebagai sosok pekerja keras, sederhana, dan ramah terhadap siapa pun. Ia tidak memiliki jabatan atau kekuasaan, tetapi kepeduliannya terhadap lingkungan sekitar membuatnya dihormati dan dicintai oleh banyak orang.

Berawal dari melihat penderitaan warga Labuha yang terdampak banjir, Mas Parmadi terdorong untuk melakukan sesuatu. Ia tidak menunggu bantuan dari pemerintah atau menunggu donatur datang. Dengan tabungan seadanya, ia membeli bahan makanan, memasaknya bersama istri dan ikatan keluarga Jawa ( IKJ ) lalu membagikannya secara langsung ke lokasi-lokasi terdampak.

Distribusi bantuan makanan yang dilakukan oleh Mas Parmadi tidaklah mudah. Ia bersama beberapa relawan ikatan keluarga Jawa menyusuri berbagai titik banjir dengan mobil. Adapun rute distribusi meliputi beberapa wilayah yang cukup terdampak parah, yakni sekitar Komplek Pompa Bensin, kawasan Tanah Abang, Kampung Kota Popo, hingga Rawabadak. Di tempat-tempat itu, Mas Parmadi membagikan nasi bungkus, air mineral kepada para korban banjir.

“Ini bukan soal besar atau kecilnya bantuan, tapi soal hati dan kemauan. Kalau kita semua mau peduli, sekecil apa pun bantuan pasti terasa besar bagi mereka yang membutuhkan,” ujar Mas Parmadi dengan nada rendah hati.

Aksinya ini mendapat respons positif dari warga. Banyak yang merasa terharu dan bangga atas kepedulian Mas Parmadi.

Kisah Mas Parmadi menjadi bukti bahwa kebaikan tidak harus datang dari orang kaya atau pejabat. Siapa pun bisa menjadi penolong bagi sesamanya, selama ada niat dan kepedulian. Dalam kondisi darurat seperti banjir ini, bantuan sekecil apa pun sangat berarti.

Mas Parmadi dengan niat tulus dan peduli sesama hanya bisa membantu seadai nya, mudah” mudahan dapat membantu saudara – saudara saya yang terdampak banjir, dan insya Allah musibah ini dapat segera berlalu.

Langkah nyata yang dilakukan Mas Parmadi hendaknya menjadi inspirasi bagi masyarakat luas. Di tengah tantangan hidup dan bencana, solidaritas sosial dan kepedulian antar sesama adalah fondasi penting dalam menjaga harmoni dan kemanusiaan. Semoga kisah seperti ini terus bermunculan dan menjadi contoh bahwa kebaikan masih hidup di antara kita. ( LM )

Pos terkait