Jakarta – Peta politik nasional kian berwarna. Partai Amanat Demokrasi Indonesia (PADI) resmi mengibarkan bendera perjuangannya setelah melantik kepengurusan Dewan Pimpinan Nasional (DPN) periode 2025–2030 di Ballroom Hotel Swiss Belhotel Kalibata, Jakarta, Senin (18/8/2025).
Pelantikan yang dipimpin langsung oleh Mayjen Purn. Burlian Syafei ini bukan sekadar seremonial. Dengan tema “Padi Tumbuh Bersama, Maju Bersama, dan Memberi Solusi bagi Bangsa Indonesia,” PADI menegaskan ambisinya: bukan hanya hadir di panggung politik, tapi menjadi solusi bagi problem besar bangsa.
Hadir dalam momentum penting ini, jajaran tokoh partai: Abuya Tubagus Mawardi Mawahib Albantany (Penasehat), S. Ramadhan Djamil (Ketua Dewan Pembina), serta R. Penanjung SH., MH. Dalam pidato penuh penekanan, Ramadhan Djamil mengingatkan:
“Ini bukan akhir, ini titik awal. PADI harus kompak, bekerja keras, dan memastikan diri ikut Pemilu 2029 untuk memberi kontribusi nyata bagi rakyat Indonesia.”
Legalitas partai ditegaskan oleh Sekjen DPN PADI, DR. Drs. Sayid Fadhil SH., M.Hum., yang juga Ketua Panitia pelantikan.
“PADI sudah memiliki akta pendirian dan AD/ART yang disahkan notaris. Pelantikan ini sah secara hukum,” tegasnya.
Yang membuat acara semakin istimewa, delegasi dari berbagai daerah datang memberi dukungan penuh. Dari Maluku Utara, Jakarta, Banten, Papua, hingga Lampung. Bahkan, kader Lampung rela menempuh perjalanan dengan sepeda motor demi menyaksikan langsung sejarah baru partainya—sebuah simbol militansi yang jarang terlihat di partai baru.
Kini, dengan kepengurusan baru periode 2025–2030, PADI tancap gas. Fokus utama: konsolidasi nasional, memperkuat jaringan, dan menyiapkan mesin partai menghadapi pertarungan besar lima tahun mendatang.
PADI ingin membuktikan bahwa partai baru bukan hanya pelengkap di panggung demokrasi, melainkan calon kekuatan politik yang siap menantang dominasi partai lama di Pemilu 2029.***@red.