Bulukumba – Gelombang protes kembali mengguncang Gedung DPRD Bulukumba. Kali ini, Lembaga Pemuda Afiliasi Toleran Indonesia (PATI) turun dengan tuntutan keras atas maraknya aktivitas tambang ilegal Galian C yang dinilai merugikan masyarakat dan negara.
Puluhan massa PATI mendatangi kantor DPRD Bulukumba, Rabu (25/6/2025), menuntut sikap tegas para wakil rakyat terhadap tambang-tambang liar yang beroperasi secara bebas dan merusak lingkungan.
Dalam aksi tersebut, massa diterima oleh beberapa anggota dewan, salah satunya Syahruni Haris, yang mengaku sepakat dengan tuntutan PATI.
“Kami mendukung teman-teman PATI dalam menyuarakan persoalan ini. Ini adalah perjuangan bersama untuk kepentingan masyarakat luas,” ujarnya di hadapan demonstran.
Namun pernyataan itu langsung dibantah keras oleh Ketua Umum PATI, Agus Salim, yang menyebut ucapan tersebut hanya sebatas retorika politik tanpa tindakan nyata.
“Kami tidak butuh janji manis. Silakan turun ke lapangan, dokumentasikan aktivitas tambang ilegal, dan sampaikan langsung hasilnya kepada kami. Baru kami percaya DPRD benar-benar bekerja,” tegas Agus Salim lantang.
Tak hanya itu, Agus juga melontarkan kritik pedas terhadap performa DPRD Bulukumba yang dinilainya nihil.
“Di mata PATI, kinerja DPRD saat ini nol besar. Mereka hanya menikmati fasilitas dari uang rakyat, tapi abai terhadap laporan masyarakat,” tambahnya.
Agus menyebut, PATI telah melayangkan sejumlah laporan tertulis salah satunya aktivitas tambang ilegal, namun hingga kini belum satupun ditanggapi.
“Mereka adalah penyambung lidah rakyat, bukan penikmat gaji buta. Kalau tidak mampu bekerja, jangan duduk di kursi terhormat itu,” pungkas Agus, disambut sorakan para pengunjuk rasa.
Aksi ini menjadi peringatan keras bagi DPRD Bulukumba agar tidak terus membungkam suara masyarakat. PATI menegaskan, jika tuntutan mereka terus diabaikan, maka gerakan mereka akan semakin masif dan terbuka.
Pewarta: Akbar