Gorontalo – Karier politik Wahyudin Moridu resmi berakhir tragis. Setelah videonya viral di media sosial lantaran secara gamblang menyebut akan merampok uang negara, PDI Perjuangan langsung mengambil langkah tegas: memecatnya dari keanggotaan partai sekaligus mendepaknya dari kursi DPRD Provinsi Gorontalo.
Langkah cepat DPP PDIP ini dianggap sebagai bukti bahwa partai banteng tak mau menanggung beban moral akibat ulah kadernya. “Perilaku seperti ini jelas tidak bisa ditolerir. Rakyat menaruh harapan besar pada wakilnya, bukan untuk dipermainkan,” tegas pernyataan resmi partai.
Seusai pemecatan, PDIP langsung menyiapkan proses Pergantian Antar Waktu (PAW) demi memastikan kursi DPRD yang ditinggalkan Wahyudin segera diisi oleh kader lain.
Sementara itu, masyarakat Gorontalo masih ramai membicarakan skandal ini. Tak sedikit yang geram, bahkan mendesak aparat penegak hukum ikut turun tangan memeriksa pernyataan Wahyudin dalam video tersebut. “Kalau dia berani bilang rampok uang negara, itu bukan sekadar guyon. Harus ada pembuktian,” ujar seorang aktivis muda di Gorontalo.
Kasus Wahyudin menjadi cermin betapa rapuhnya integritas sebagian wakil rakyat di hadapan publik. Dari satu video singkat yang viral, karier panjangnya runtuh seketika.***@red.