HALSEL – Pagi yang cerah menyelimuti Desa Amasing Kali, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, pada hari yang penuh berkah: Idul Adha 1446 Hijriah. Sejak sebelum fajar menyingsing, masyarakat telah mulai bersiap menyambut hari besar ini. Di sepanjang jalan menuju Masjid Istiqomah, suasana penuh kekhusyukan bercampur dengan semangat silaturahmi. Lantunan takbir menggema dari pengeras suara masjid, menciptakan atmosfer spiritual yang mendalam.
Warga dari berbagai penjuru desa, mulai dari anak-anak hingga orang tua, berdatangan dengan pakaian terbaik mereka. Masjid Istiqomah pagi itu dipenuhi oleh ratusan jamaah yang datang untuk menunaikan ibadah shalat Idul Adha. Banyak pula warga dari desa sekitar yang turut hadir, menjadikan halaman masjid dan sekitarnya sesak oleh jamaah. Karpet dan tikar digelar hingga ke pelataran, bahkan ke jalan-jalan kecil yang berada di sekitar masjid. Masyarakat terlihat tertib membentuk shaf-shaf yang rapi, menunjukkan kekompakan dan antusiasme dalam beribadah.
Tepat pukul 07.00 WIT, shalat Idul Adha dimulai. Imam memimpin shalat dua rakaat dengan suara lantang dan penuh khusyuk. Suasana menjadi sunyi, hanya terdengar suara imam dan bacaan jamaah. Setiap gerakan shalat dilakukan dengan penuh kekhidmatan, seolah seluruh desa menyatu dalam satu doa dan harapan kepada Sang Khalik. Anak-anak yang biasanya riuh pun turut tenang, seolah ikut meresapi suasana suci yang menyelimuti pagi itu.
Usai salam, khutbah Idul Adha pun dimulai. Khatib naik ke mimbar dengan tenang, lalu menyampaikan khutbah dengan suara yang jelas dan penuh makna. Dalam khutbahnya, khatib mengingatkan jamaah tentang makna pengorbanan yang dicontohkan oleh Nabi Ibrahim AS dan ketaatan luar biasa Nabi Ismail AS. Ia juga menekankan pentingnya menjadikan Idul Adha sebagai momentum untuk mempererat persaudaraan, saling membantu, dan menjaga kepedulian sosial di tengah masyarakat. Pesan tentang pentingnya keikhlasan dalam beramal, serta urgensi menjaga ukhuwah Islamiyah, juga menjadi bagian utama khutbah tersebut.
Seluruh rangkaian ibadah, mulai dari shalat hingga khutbah, berjalan dengan tertib dan lancar. Tidak ada gangguan, baik dari sisi teknis maupun non-teknis. Panitia Idul Adha yang telah bekerja sejak beberapa hari sebelumnya turut andil dalam memastikan semua berlangsung dengan baik. Petugas keamanan dan relawan membantu mengatur parkir kendaraan jamaah, menyiapkan pengeras suara, serta menyediakan air minum bagi para lansia dan anak-anak.
Setelah khutbah berakhir, jamaah saling bersalaman dan mengucapkan selamat Idul Adha. Suasana hangat dan penuh kekeluargaan menyelimuti sekitar masjid. Anak-anak tampak ceria, para orang tua bersenda gurau, dan kaum ibu sibuk berbincang dengan sanak saudara. Di area terpisah, panitia kurban mulai bersiap untuk menyembelih hewan kurban yang telah terkumpul dari para donatur dan warga. Namun pelaksanaan penyembelihan baru akan dilakukan setelah semua jamaah pulang dan area masjid telah dibersihkan.
Idul Adha di Desa Amasing Kali tahun ini bukan hanya berlangsung dengan tertib, tapi juga sarat makna. Masyarakat tampak lebih guyub dan antusias. Tidak hanya karena momen ibadahnya, tetapi juga karena nilai-nilai persaudaraan, kepedulian, dan kebersamaan yang terus dijaga. Masjid Istiqomah kembali menjadi pusat spiritual dan sosial yang menyatukan hati seluruh warga.
Dengan selesainya shalat dan khutbah yang berjalan tanpa hambatan, masyarakat Desa Amasing Kali kembali ke rumah masing-masing dengan hati yang penuh syukur dan damai. Hari Raya Idul Adha tahun ini menjadi penanda bahwa semangat kebersamaan dan keimanan di desa ini tetap hidup dan terjaga.
Pewarta: Yasin A.