Pembangunan Irigasi di Desa Bonto Matenne Diduga Dikerjakan Asal-asalan

Beritabaru.com.BulukumbaPekerjaan pembangunan irigasi di Desa Bonto Matenne, kecamatan Rilau Ale khususnya di Dusun Bingkarongo, diduga dikerjakan dengan kualitas yang kurang baik dan diduga tidak menjamin ketahanan jangka panjang. Hal ini terungkap setelah tim investigasi PATI (Pemuda Afiliasi Toleran Indonesia) bersama awak media Kabar Baru melakukan pengecekan langsung ke lokasi pada tanggal 8 November 2024. Berdasarkan pengamatan di lapangan, pekerjaan irigasi tersebut diyakini tidak akan bertahan lama.

Pekerjaan drainase di Buttalolo, yang menggunakan dana dari Desa untuk Program Ketahanan Pangan Nasional, menjadi salah satu sorotan. Salah satu staf desa yang ditemui oleh tim investigasi, Sekretaris Desa (Sekdes) Bonto Matenne, memberikan penjelasan terkait pembangunan irigasi di dua lokasi yang berbeda, yaitu Buttalolo dan Bingkarongo. Sekdes menjelaskan bahwa anggaran yang tersedia sangat terbatas karena mengacu pada peraturan kementerian.

“Skema anggarannya sudah terbatas dari aturan kementerian, jadi kami menyesuaikan antara Program Nasional dan regulasi Peraturan Bupati (Perbup) Bulukumba. Yang bisa kami masukkan dalam anggaran perubahan hanya dua titik, yaitu Buttalolo dan Bingkarongo, karena dana yang tersedia hanya mencukupi untuk itu,” ungkapnya.

Sekdes juga menambahkan bahwa kualitas pekerjaan irigasi sangat bergantung pada anggaran yang tersedia. “Kalau anggarannya mencukupi, tentu mutu bisa lebih baik. Namun, karena anggaran yang ada terbatas, hasilnya ya seperti ini. Program Ketahanan Pangan Nasional memang memprioritaskan pembangunan drainase, sesuai dengan permintaan masyarakat dalam musyawarah dusun,” lanjut Jabal Nur, Sekdes Bonto Matenne.

Udin Karim, anggota tim investigasi PATI, memberikan tanggapan terkait kondisi tersebut. “Jika anggaran tidak mencukupi, seharusnya pembangunan tidak dipaksakan. Kualitas kerja yang asal-asalan tidak akan mendukung ketahanan jangka panjang. Selain itu, penggunaan material seperti papan (mal) yang sudah tidak sesuai dengan aturan 2023, masih digunakan di Dusun Bingkarongo. Bahkan, penggalian pondasi pun tidak dilakukan dengan benar. Sebagian besar material tanah diambil dari pematang sawah dan bekas aliran air yang sudah dikeruk. Hal ini sangat meragukan kualitas dan ketahanan irigasi tersebut,” ujar Udin.

Dengan kondisi yang ada, tim investigasi menilai bahwa kualitas pembangunan irigasi di Desa Bonto Matenne patut dipertanyakan dan perlu adanya perhatian lebih dari pihak berwenang agar proyek tersebut dapat berjalan dengan lebih baik dan sesuai standar.

Pos terkait