Beritabaru.com.Bulukumba – Sebuah konflik keluarga yang nyaris berujung ke jalur hukum akhirnya berhasil diselesaikan dengan damai berkat peran aktif Lembaga Gerakan Intelektual Satu Komando (GISK) dan Polsek Rilau Ale. Mediasi antara dua saudara kandung, Samaring dan Acing, berlangsung di Polsek Rilau Ale pada Senin, 24 Februari 2025 dan menghasilkan kesepakatan damai tanpa tekanan dari pihak mana pun.
Ketua Umum GISK, Andi Riyal, menegaskan bahwa penyelesaian masalah melalui jalur kekeluargaan harus selalu diutamakan, terutama jika yang berseteru adalah keluarga sendiri.
“Tidak semua permasalahan harus berakhir di meja hijau. Kami mengapresiasi Kapolsek Rilau Ale beserta jajarannya yang telah memberikan ruang bagi kedua belah pihak untuk berdamai. Ini adalah contoh bagaimana kepolisian tidak hanya menegakkan hukum, tetapi juga menjadi jembatan perdamaian bagi masyarakat,” ujar Andi Riyal.
Lebih dari sekadar mediasi, GISK juga menegaskan komitmennya dalam membangun sinergi dengan Polsek Rilau Ale guna menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
“Kami percaya bahwa keamanan adalah tanggung jawab bersama. GISK siap mendukung kepolisian dalam memberikan edukasi serta membantu masyarakat dalam menyelesaikan konflik dengan pendekatan yang lebih humanis,” tambahnya.
Di tempat yang sama, Kapolsek Rilau Ale, AKP Muhammad Arifin. S H, menyambut baik inisiatif GISK dan mengapresiasi peran mereka dalam menjaga harmoni sosial di wilayah hukum Polsek Rilau Ale.
“Kami sangat berterima kasih kepada GISK atas kepeduliannya terhadap masyarakat. Kolaborasi seperti ini sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang lebih kondusif dan harmonis,” ujar AKP Arifin.
Ia pun menegaskan bahwa proses mediasi ini berjalan dengan lancar, tanpa tekanan, dan disaksikan oleh berbagai pihak.
“Kedua saudara ini telah berdamai dengan penuh kesadaran dan telah menandatangani kesepakatan bersama yang disaksikan oleh Polsek Rilau Ale, GISK, Kepala Dusun, serta keluarga mereka masing-masing,” ungkapnya.
Sebelum mediasi ini, Samaring dan Acing sempat bersikeras ingin membawa masalah mereka ke ranah hukum. Namun, setelah berbagai pertimbangan, mereka menyadari bahwa damai adalah pilihan terbaik untuk menjaga hubungan kekeluargaan.
Kasus ini menjadi bukti bahwa dengan komunikasi yang baik dan kepedulian sosial, konflik sebesar apa pun dapat diselesaikan dengan cara yang lebih bijaksana.
Pewarta:Akbar