Sigap dan Humanis, Polisi Polres Bulukumba Bantu Pengendara Terjebak Banjir

BULUKUMBA – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Bulukumba sejak malam hingga siang tak hanya membasahi tanah, tapi juga menenggelamkan harapan pengendara yang melintasi sejumlah jalan utama. Salah satu titik terparah berada di Jalan Poros Provinsi Lajae, Desa Polewali, Kecamatan Gantarang, di mana genangan air setinggi lutut orang dewasa melumpuhkan arus lalu lintas, Kamis 12 Juni 2025.

Di tengah situasi kacau, kemacetan mengular, dan kendaraan terhenti di tengah genangan, secercah harapan muncul. Puluhan personel Polres Bulukumba dari Satuan Lalu Lintas dan Satuan Samapta hadir dengan sigap dan penuh kepedulian.

Mereka tidak hanya berdiri mengatur lalu lintas, tapi juga basah kuyup mendorong motor yang mogok, membantu mobil yang nyaris tak bisa bergerak, dan menenangkan pengendara yang panik. Aksi kemanusiaan itu tak luput dari perhatian warga yang menyaksikan langsung dedikasi para aparat kepolisian.

“Kami tidak bisa tinggal diam ketika masyarakat membutuhkan. Ini bagian dari tugas kami, dan kami akan selalu hadir di garda terdepan,” ujar salah satu petugas sembari membantu pengendara melintasi banjir.

Lebih dari sekadar pengaturan lalu lintas, kehadiran polisi hari itu menjadi simbol kehadiran negara di tengah masyarakat yang sedang dilanda kesulitan.

Kapolres Bulukumba, AKBP Restu Wijayanto, S.I.K., menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajarannya yang bergerak cepat merespons situasi darurat ini. Ia juga menegaskan bahwa pihaknya terus memantau kondisi cuaca dan telah menyiagakan personel untuk mengantisipasi bencana serupa.

 

“Kami ingin memastikan keselamatan masyarakat. Saat banjir datang, kami pastikan bukan hanya air yang mengalir, tapi juga rasa aman dan perlindungan dari kami,” ungkap Kapolres.

Selain itu, Polres Bulukumba juga mengimbau masyarakat untuk menghindari jalur-jalur rawan banjir, selalu waspada terhadap perubahan cuaca ekstrem, dan mengikuti arahan petugas di lapangan demi keselamatan bersama.

Hari itu, di balik guyuran hujan dan genangan air, terlihat jelas: bukan hanya seragam yang basah, tapi juga hati yang turut hadir untuk rakyat.

 

 

Pos terkait