Bulukumba – Dari puing-puing rumah yang hangus, kini harapan itu kembali dibangun. Nasrun alias Padu, warga Desa Benteng Malewang, Kecamatan Gantarang, tak kuasa menahan haru saat mengetahui rumah barunya akan segera dibangun. Bantuan itu datang bukan dari sanak keluarga, melainkan dari aparat kepolisian dan para dermawan.
Adalah Aipda Mulyadi Fachri, S.Psi, Bhabinkamtibmas Desa Benteng Malewang yang menjadi motor penggerak. Ia tak tinggal diam saat melihat Nasrun dan keluarganya tinggal di tenda darurat, beralaskan tanah dan berdinding seng seadanya.
Bersama Baznas Bulukumba dan dukungan para donatur, ia memprakarsai pembangunan “Rumah Presisi Bhabinkamtibmas” rumah layak huni bagi keluarga korban kebakaran. Peletakan batu pertama dilakukan Kamis (24/7/2025), disaksikan langsung Kapolsek Gantarang Kompol Abdul Kadir, Camat Gantarang Ahmad Yusri, dan perwakilan Baznas, Ustadz Yusuf Sandi.
“Ini bukan sekadar rumah, ini bentuk kasih sayang dan kehadiran negara melalui Polri. Kami ingin Nasrun tahu, bahwa dia tidak sendirian,” ujar Aipda Mulyadi, yang akrab disapa Dinol.
Setelah kebakaran menghanguskan segalanya, Nasrun hidup dalam keterbatasan. Tak ada uang untuk membangun ulang. Tak ada pekerjaan tetap. Namun hari itu, di hadapan banyak orang, ia menangis — bukan karena duka, tapi karena bahagia.
“Terima kasih, ya Allah… Saya tidak tahu harus bilang apa. Polisi, Baznas, semua orang yang membantu… semoga semua dibalas dengan kebaikan berlipat,” ucap Nasrun sambil menyeka air matanya.
Kapolsek Gantarang, Kompol Abdul Kadir, mengapresiasi langkah inspiratif ini. “Aipda Mulyadi telah menunjukkan wajah sejati polisi: mengayomi, melindungi, dan melayani. Inilah wujud nyata transformasi Polri Presisi.”
Camat Gantarang Ahmad Yusri juga turut angkat topi atas sinergi yang terjalin. “Apa yang dilakukan Bhabinkamtibmas ini bukan hanya bantuan fisik, tapi juga mengobarkan kembali semangat hidup Nasrun dan keluarganya.”
Kini, di atas tanah bekas bara api, akan berdiri rumah baru. Rumah harapan. Rumah yang dibangun dengan cinta, air mata, dan gotong royong.
Karena sejatinya, di tengah bencana, kebaikan selalu menemukan jalannya.
Pewarta: Akbar