Bulukumba – Kawasan wisata andalan Kabupaten Bulukumba kembali diguncang persoalan serius. Akses jalan utama menuju Pantai Bira sempat diblokir oleh orang tak dikenal (OTK) selama tiga hari berturut-turut. Kejadian ini bukan hanya mengejutkan, tetapi juga menimbulkan keresahan karena berpotensi mencoreng citra pariwisata daerah.
Pemblokiran yang dilakukan dengan menimbun jalan menggunakan tanah itu langsung menuai sorotan publik. Wisatawan yang hendak berkunjung terganggu, bahkan aktivitas ekonomi warga sekitar ikut terhambat.
Tak ingin situasi berlarut, pada Jumat (19/9/2025) Kepala UPT Kawasan Pariwisata Bira, Mustamar, turun langsung ke lokasi. Ia memimpin upaya pembukaan jalan dengan menghamburkan timbunan tanah yang dipakai untuk memblokir akses.
Langkah cepat Kepala UPT Kawasan Pariwisata Bira, Mustamar, yang turun langsung membuka blokade jalan, mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk ketua umum GISK, Andi Rial. Berkat tindakannya, aktivitas pariwisata kembali berjalan aman dan kondusif.
Langkah ini merupakan sebuah tanggung jawab penuh yang patut diapresiasi yang dilakukan oleh Kepala UPT Kawasan Pariwisata Bira, ungkap A.Rial.
“Keselamatan dan kenyamanan wisatawan adalah prioritas kami. Karena itu, kami segera membersihkan timbunan agar jalan bisa kembali dilalui dengan aman,” tegas Mustamar.
Meski enggan menyinggung soal kemungkinan adanya kepentingan pribadi di balik aksi blokade jalan tersebut, Mustamar menegaskan pihaknya hanya fokus pada pemulihan akses publik.
“Kami tidak ikut campur soal motif di balik pemblokiran. Yang jelas, kawasan wisata Bira harus tetap kondusif dan tidak boleh ada yang dirugikan,” tambahnya.
Warga setempat berharap kejadian serupa tidak terulang lagi. Mereka menilai, keamanan kawasan wisata harus dijaga bersama, agar Bira tetap menjadi destinasi unggulan dan nyaman dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Sementara itu, publik mendesak aparat terkait segera mengusut tuntas siapa dalang di balik aksi pemblokiran jalan tersebut, sebelum merusak nama besar pariwisata Bulukumba.
Diberitakan sebelumnya, Pemblokiran jalan menuju kawasan wisata Pantai Bira, Dusun Tanetang, Desa Bira, Kecamatan Bontobahari, kian menimbulkan keresahan. Sudah dua hari sejak Jumat (19/9/2025), akses wisata itu ditutup oleh oknum tak dikenal, namun hingga Sabtu (20/9/2025) belum ada langkah nyata dari Pemerintah Kabupaten Bulukumba maupun aparat penegak hukum.
Situasi ini membuat wisatawan merasa kecewa dan menuding pihak terkait gagal melindungi ikon wisata andalan Sulawesi Selatan tersebut.
“Kami jauh-jauh datang untuk menikmati keindahan Pantai Bira, tapi yang didapat justru akses ditutup seenaknya. Ini benar-benar mencoreng wajah pariwisata Bulukumba,” tegas Rafiuddin, wisatawan asal Makassar yang ditemui di lokasi.
Kemarahan juga datang dari warga setempat. Andi Aso, tokoh masyarakat Bira, menilai pembiaran ini bisa berujung fatal karena menyangkut nama baik daerah.
“Kalau pelaku tidak segera diamankan, itu artinya aparat dan pemerintah sengaja membiarkan pariwisata kita hancur. Jangan lupa, Bira bukan hanya milik Bulukumba, tapi sudah menjadi wajah Indonesia di mata wisatawan mancanegara,” kecamnya.
Ia menuntut agar aparat hukum tidak sekadar “menyentuh” pelaku, tetapi memprosesnya hingga tuntas.
“Kalau hanya diamankan lalu dilepas, itu sama saja mempermainkan masyarakat. Kami ingin kepastian hukum, bukan sekadar janji kosong,” pungkasnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Dinas Pariwisata maupun Polres Bulukumba. Sementara itu, keresahan wisatawan dan warga kian memuncak karena akses jalan wisata masih terblokir.