JAKARTA – Menyikapi dinamika sosial dan gelombang demonstrasi yang kerap menjurus anarkis, serta maraknya informasi menyesatkan di ruang digital, Ketua Umum Jajaran Wartawan Indonesia (JWI), Ramadhan Djamil, menyerukan agar masyarakat lebih bijak dan selektif dalam menyikapi berbagai informasi yang beredar.
Djamil menekankan pentingnya literasi media di tengah banjir informasi. “Masyarakat harus selektif membaca berita yang ditampilkan media, mana yang hoaks dan mana yang berpotensi memecah belah persatuan bangsa,” ujarnya. Ia mengingatkan adanya strategi penggiringan opini yang bertujuan memprovokasi masyarakat hingga terjerumus dalam konflik.
Menurutnya, media dalam berbagai bentuk bisa menjadi alat pemecah belah bila dimanfaatkan secara salah. “Jangan mau kita dipecah belah, berbagai strategi dilakukan salah satunya melalui media,” tegasnya.
Menyoroti aksi demonstrasi yang berpotensi disusupi pihak-pihak tertentu, Djamil mengingatkan agar masyarakat tidak menjadi korban. “Ayo kita sadar, jangan mau jadi pion, sedangkan mereka di balik layar. Provokator itu bertepuk tangan dari kejauhan,” katanya.
Ia menegaskan, menuntut keadilan adalah hak setiap warga negara, namun harus ditempuh dengan cara yang baik, bukan melalui tindakan anarkis. “Provokator itu berhasil membuat rakyat marah membabi buta dengan membakar fasilitas yang sebenarnya kita butuhkan,” jelasnya.
Dengan analogi kuat, Djamil menggambarkan bahaya provokasi: “Mereka yang menyalakan api, kita yang terbakar; mereka yang meniupkan provokasi, kita yang kehilangan masa depan.” Karena itu, ia meminta masyarakat lebih cerdas menyaring informasi, terutama dari sumber anonim yang menyebar kebencian dan disinformasi.
Djamil juga mengingatkan dampak serius provokasi terhadap stabilitas ekonomi nasional. “Provokasi ini akan melemahkan ekonomi kita, investor bisa angkat kaki, dan ujungnya PHK massal terjadi,” paparnya.
Mengakhiri pernyataannya, Djamil menyerukan agar rakyat Indonesia menghentikan segala bentuk provokasi dan konflik yang merusak. “Maka sudahlah dengan demo-demo anarkis, mari kita bangun negara ini bersama-sama,” pungkasnya, mengajak seluruh elemen bangsa menjaga persatuan dan berkolaborasi demi masa depan Indonesia yang lebih baik.***@red.